3 Fakta Tentang Infrastruktur Digital Perbankan

Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar, nomor 4 terbesar penduduknya di Dunia. Pengguna atau pelanggan ponsel nomor 4 di dunia pula. Sehingga era digital sudah tiba di Indonesia, Penggunaan Infrastruktur Digital  Perbankan adalah sudah menjadi suatu hal yang lumrah.

chart infrastruktur digital perbankan (credit-kpmg)

Dari Grafik yang di Sunting dari KPMG, Dapat dilihat bahwa ada 3 hal yang dipakai sebagai indikator pertumbuhan infrastuktur digital perbankan yaitu dapat di perjalan menjadi :



No. 1  ATM (Anjungan Tunai Mandiri)

Mesin Ajaib ini bisa dibilang salah satu infrastruktur klasik dalam digitalisasi sektor perbankan. Hampir rata-rata perbankan menerbitkan kartu yang dapat digunakan pada mesin ATM. Kalau dilihat secara grafik, pertumbuhannya hingga 2017, mesin ATM belum bisa menembus 200,000 unit secara keseluruhan.

Perbankan di Indonesia secara klasik berfokus pada infrastruktur distribusi uang tunai dengan kombinasi cabang dan Jaringan Mesin Teller Otomatis (“ATM”) secara historis ini merupakan kunci untuk merebut pasar ritel. BCA, yang mempelopori komersial perbankan di Indonesia melalui investasi yang efisien  pada jaringan bank dan ATM di Indonesia. ATM adalah infrastruktur digital perbankan yang boleh dibilang paling klasik dibandingkan perangkat-perangkat digital perbankan lainnya.

No. 2 ELECTRONIC DATA CAPTURE

Pertumbuhan jumlah Unit EDC adalah yang paling besar dan signifikan. Jumlah Mesin ATM masih stagnan belum berhasil menembus angka 200 ribu unit, dan diprediksi pada tahun 2017 ini mesin EDC sudah berhasil menembus 1 juta unit. Suatu hal yang luar biasa.

No.3 eMONEY READER

2017 di Indonesia khususnya di perkotaan sedang keranjingan yang namanya kartu yang bisa di TAP (ditempel) pada mesin eMONEY READER. BCA memiliki Flazz, dan Bank Mandiri mempunyai e-Money.

Infrastruktur digital perbankan seperti edc dan e-reader

Jalan tol Juga akan menerapkan Cassless payment mulai dari  Oktober 2017. Wow suatu progress yang luar biasa hebatnya. Diharapkan dengan menggunakan eMoney Reader, dapat memangkas waktu transaksi ketika melintas dalam gardu pembayaran Tol. PT Jasa Marga dan anak perusahaanya secara total memiliki 988 gerbang tol dan 466 gerbang tol sudah menggunakan sistem GTO. Menurut berita yang dilansir liputan 6, bahwa pemerintah mulai akhir Oktober 2017 menargetkan semua pembayaran Tol menggunakan kartu. Sehingga dapat 100% menggunakan sistem tap & go. Jika kita melihat negara maju, penetrasi pembayaran dengan sistem e-money bisa mencapai 93%.